Siapa sih yang tidak suka festival makanan?? Hari ini saya ingin membagikan pengalaman festival budaya makanan yang diselenggarakan oleh mahasiswa teknologi pangan pada tanggal 20 Maret 2018 mahasiswa universitas surya. Acara ini didatangi oleh dosen, staff, dan mahasiswa lainnya. Pada festival disediakan 8 jenis makanan yaitu papeda, ronde, martabak telur, samseng, lupis, coto makasar, bacang/ kuecang, dan naniura.
1. Papeda
Papeda merupakan makanan utama rakyat papua dan maluku yang terbuat dari sagu sebagai bahan utama. Biasanya papeda disajikan dengan ikan kuah kuning yang menggunakan ikan tongkol ataupun cakalang dan dimakan dengan menggunakan sumpit.
2. Martabak telur
Martabak telur adalah makanan yang berasal dari India, Arab dan Indonesia. Kuah yang disajikan dengan martabak telur berbeda-beda tergantung dari daerahnya. Di daerah Palembang dan Bangkat martabak telur menggunakan kuah cuko dngan tambahan acar dan timun, sedangkan di daerah lainnya ada yang disajikan dengan saus sambal atau sau kari.
3. Samseng
Samseng merupakan masakan yang digunakan sebagai persembahan kepada 3 dewa yaitu dewa penguasa langit, dewa penguasa air, dan dewa penguasa darat. BIasanya makanan yang dipersembahkan adalah ayam kepada dewa penguasa langit, ikan kepada dewa penguasa air, dan babi kepada dewa penguasa darat.
4. Lupis
Lupis atau dapat disebut juga dengan lopis merupakan makanan khas daerah Pekalongan. Lopis yang dibuat di Pekalongan sendiri merupakan lopis raksasa yang digunakan untuk menghormati KH Abdullah Siradj. Biasanya rakyat Pekalongan bersama-sama membuat lopis raksasa pada saat syawalan yang merupakan 7 hari setelah lebaran.
5. Coto Makassar
Coto Makassar sesuai dengan namanya berasal dari daerah Makassar Sulawesi selatan. Coto Makassar sudah aja sejak jaman kerajaan gowa, dimana coto ini digunakan sebagai makanan prajurit sebelum perang dimulai agar para prajurit merasa sehat dan kuat. Coto ini mirip dengan soto dan menggunakan 40 rempah serta daging dan jeroan.
6. Bacang / Kuecang
Bacang memiliki legenda yang unik. Pada zaman dahulu terdapat politis dan penyair yang bernama Qu Yuan di negara yang sangat kuat yaitu Chu. Suatu hari Negara Chu kalah oleh negara Chin dan Qu Yuan lebih memilih untuk bunuh diri di Sungai Milou. Untuk mengenang jasa dari Qu Yuan rakyat Chu melemparkan bola nasi ke Sungai Milou. Lama kelamaan bola nasi tersebut dibungkus dengan daun bambu dan dibentuk seperti limas yang ujungnya tajam agar bola nasi tersebut tidak dimakan oleh naga air.
7. Naniura
Masyarakat batak pada jaman dahulu masih menganut kepercayaan animisme sehingga dalam memasak makanannya tidak menggunakan api. Naniura merupakan salah satu masakan yang dipersembahkan kepada raja. Naniura merupakan ikan ihan hasil fermentasi yang diberi bumbu jeruk jungga dan andaliman.
8. Ronde
Ronde merupakan makanan yang terbuat dari tepung beras ketan yang dibentuk bulat kecil dan biasanya disajikan dengan kuah jahe,gula pasir,dan gula merah. Ronde biasanya diberi warna merah, putih, dan hijau. Ronde di Cina digunakan sebagai makanan penghangat tubuh pada saat musim dingin. Ronde juga digunakan sebagai makanan khas persembahan pada saat perayaan dongzhi pada tanggal 21 hingga 22 desember. Pada saat perayaan dongzhi biasanya keluarga berkumpul dan makan ronde bersama. Bentuk bulat dari ronde melambangkan persatuan dan keeratan.
Suasananya sangat meriah, semua orang terlihat antusias dan menikmati makanan yang ada disana. Semoga saja dengan adanya festival ini orang orang lebih mengenal budaya makanan yang ada di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar