Senin, 19 Februari 2018

Cara menghitung BEP (Grafik)


Break even point atau dapat disingkat BEP merupakan suatu titik dimana pengeluaran dan pendapatan suatu perusahaan seimbang. Pada BEP suatu perusahaan tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian. Penghitungan BEP dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara yaitu dengan menggunakan rumus ataupun dengan membuat grafik. Pada kali ini akan dibahas cara menghitung BEP dengan menggunakan grafik.

Pembuatan Grafik

Dalam menghitung sebuah BEP dengan menggunakan grafik perlu diketahui variable cost, fixed cost, dan harga jualnya. Berikut adalah sebuah contoh penghitungan BEP dengan menggunakan grafik:

Sebuah pabrik ABC menjual produk dengan harga Rp 15.000 dengan modal Rp 8.000. Perusahaan tersebut harus membayar uang listrik, sewa gedung, air, dll dengan total Rp10.000.000 pada bulan maret. Pada unit keberapakah BEP dapat tercapai?

Langkah pertama yang harus dibuat adalah membuat tabel seperti dibawah. Sales merupakan hasil penjualan dikalikan dengan total unit yang terjual. Variable cost merupakan modal dikalikan dengan total unit yang dijual. Total cost merupakan total dari variable cost dan fixed cost.


Setelah didapatkan tabel seperti diatas maka unit, sales, fixed cost, dan total cost diplotkan ke dalam grafik seperti dibawah.

Sumbu X pada grafik tersebut menunjukan jumlah dalam unit sedangkan sumbu Y menunjukan jumlah uang dalam rupiah. Pada grafik dapat dilihat sales dan total cost akan bersinggungan pada suatu titik. Titik tersebut merupakan BEP atau titik balik impasnya. Jadi untuk mencapai BEP perusahaan abc harus menjual 1429 unit.

Sekian dulu untuk post hari ini 
Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Prosedur Ekspor dan Impor

Pernahkan anda bertanya-tanya bagaimana merek makanan luar negri dapat masuk ke Indonesia? Ataukah bagiamana indomie bisa ada di luar nege...