Break
even point atau dapat disingkat BEP merupakan suatu titik dimana pengeluaran
dan pendapatan suatu perusahaan seimbang. Pada BEP suatu perusahaan tidak
mendapatkan keuntungan maupun kerugian. Penghitungan BEP dapat dilakukan dengan
menggunakan 2 cara yaitu dengan menggunakan rumus ataupun dengan membuat
grafik. Pada kali ini akan dibahas cara menghitung BEP dengan menggunakan grafik.
Pembuatan
Grafik
Dalam
menghitung sebuah BEP dengan menggunakan grafik perlu diketahui variable
cost, fixed cost, dan harga jualnya. Berikut adalah sebuah contoh
penghitungan BEP dengan menggunakan grafik:
Sebuah
pabrik ABC menjual produk dengan harga Rp 15.000 dengan modal Rp 8.000.
Perusahaan tersebut harus membayar uang listrik, sewa gedung, air, dll dengan
total Rp10.000.000 pada bulan maret. Pada unit keberapakah BEP dapat tercapai?
Langkah
pertama yang harus dibuat adalah membuat tabel seperti dibawah. Sales merupakan
hasil penjualan dikalikan dengan total unit yang terjual. Variable cost
merupakan modal dikalikan dengan total unit yang dijual. Total cost merupakan
total dari variable cost dan fixed cost.
Setelah
didapatkan tabel seperti diatas maka unit, sales, fixed cost, dan total cost
diplotkan ke dalam grafik seperti dibawah.
Sumbu X
pada grafik tersebut menunjukan jumlah dalam unit sedangkan sumbu Y menunjukan
jumlah uang dalam rupiah. Pada grafik dapat dilihat sales dan total cost akan
bersinggungan pada suatu titik. Titik tersebut merupakan BEP atau titik balik
impasnya. Jadi untuk mencapai BEP perusahaan abc harus menjual 1429 unit.
Sekian dulu untuk post hari ini
Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar