1. Pengelolaan bahan baku
- Perishable atau tidak : Dalam memilih bahan baku kita harus memperhatikan apakah bahan baku tersebut mudah perishable atau tidak. Jika bahan baku mudah perishable maka sebaiknya tidak disimpan terlalu lama karena akan menurunkan mutu.
- Transportasi : Selain itu transportasi baik secara prasarana dan sarana harus diperhatikan. Jangan sampai bahan baku yang dipilih sulit untuk dijangkau karena tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
- Perlu tidaknya mengelola bahan baku sendiri : Harga dan ketersediaan yang fluktuatif juga mempengaruhi pemilihan bahan baku. Jika harga dan ketersediaan fluktuatif maka sebaiknya bahan baku dikelola sendiri.
2. Penentuan alat
Terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi pemilihan alat, yaitu :
- Biaya yang dimiliki
- Kapasitas produksi dan kapasitas alat yang dibutuhkan : Alat yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kapasitas produksi yang diinginkan. Jangan sampai kurang dari kapasitas produksi yang diinginkan.
- Luas ruangan atau besar ruangan
- Tingkat efisiensi alat : Semakin tinggi efisiensi alat maka tingkat produksi yang dihasilkan akan semakin baik.
- Track record terdahulu dari perusahaan penjual alat
- Kompatible dengan alat yang lain : Harus dipastikan terlebih dahulu apakah alat tersebut dapat digunakan dengan alat lain. Jangan sampai alat yang dipilih tidak cocok atau tidak dapat digunakan dengan alat lainnya.
- Iklim : Harus dipastikan alat tersebut dapat bekerja pada iklim yang ada pada daerah tersebut. Contohnya adalah apakah alatnya dapat digunakan pada kondisi dibawah 0oC.
3. Penentuan proses
Aspek yang memepnaruhi penentuan proses antara lain :
- Produk akhir yang diinginkan : Proses yang dipillih harus sesuai dengan hasil akhir produk yang diinginkan. Contohnya adalah pada saat pengeringan kerupuk, kita dapat memilih pengeringan dengan metode tradisional ataupun dengan metode modern.
- Waktu yang dibutuhkan
- Biaya yang tersedia
- Iklim : Dalam menentukan proses kita harus mengetahui apakah jenis proses tersebut dapat dilakukan pada iklim di daerah tersebut. Contohnya adalah pada saat ingin membuat dendeng sapi dengan cara menjemur daging dibawah matahari tetapi iklim di daerah itu sedang musim hujan, maka perlu dipilih proses lain.
- Efisiensi
4. Pemilihan jenis proses
- Basah/ kering : Contoh pemilihan proses basah atau kering adalah pada proses pembuatan lada. Proses pembuatan lada dibedakan menjadi 2 yaitu basah dan kering. Kedua proses tersebut akan menghasilkan lada dengan jenis yang berbeda yaitu lada hitam dan lada putih.
-Continous/ batch : Jika kapasitas dari alat memadai, ketersediaan bahan baku memungkinkan untuk berproduksi terus menerus, dan ingin menghemat ongkos pembersihan alat maka proses yang dipilih adalah proses continous.
5. Teknik pemasaran
- Daerah yang dipilih : Kita harus mengetahui kondisi daerah yang dipilih agar produk tersebut dapat dipasarkan dengan baik.
- Jenis konsumen : Kita juga harus mengetahui karakteristik konsumen yang ingin kita tuju seperti jenis kelamin, usia, kebiasaan, perilaku ,dsb.
- Pesaing : Penetapan strategi dalam memasarkan suatu produk sangatlah penting. Strategi yang tepat dapat membantu mengalahkan para pesaing.
Sekian dulu untuk post hari ini
Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar